Random talk with Jib #2 - 051230062023

Taqobbalallahu minna wa minkum
Selamat menikmati suasana hati yang baru

Taqabbal yaa karim.
.
.
.
Alhamdulillah. Tapi sholat kurang terjaga karena fasilitas pendukung yang kurang

MaasyaaAllah. Keren.
Semoga usaha dan ikhtiarnya untuk menjaga sholat menjadi keberkahan.
Juga semoga selalu istiqomah dan lebih baik lagi.

Gimana rencana kedepannya?
Tidak ingin ke kampung halaman kah?

Kamu sendiri?

Saya rasa belum cukup ilmu dan prinsipnya tidak mau di suruh-suruh di kampung sendiri

Mantap. Lanjutkan sesuai rencana

Pertanyaan saya belum dijawab

Biarlah cukup saya sendiri yang tau

Nah, berarti saya salah tadi. Harusnya saya juga cukup saya yang tau saja.

Yah, saya masih ada perjanjian pengabdian di sini. 
Saya juga masih merasa belum mampu ada di luar lingkungan pondok.
Perlu kuatin mental lagi.

Oiya, jangan bilang siapa-siapa ya. Takut orang tau.

Yang bagian mana yang jangan bilang siapa-siapa?

Semuanya.

Emang orang belum tau? Kayaknya semua orang sudah tau. 

Bercanda lah.  Setau saya sih orang belum tau. Tapi mungkin saya salah.
Dan lebih pada tidak penting orang tau. Toh, manfaatnya buat orang sonde ada.

Iya. Tapi saya sudah pernah tanya ini di ummi dan beliau tau.

Oiya, bukannya sekarang sudah harus mengabdi di kampung halaman sendiri? Kasian ummi sendiri. Maaf itu cuman pendapat.

Yah, itu sudah jadi pertimbangan saya dan ummi.

Makanya ada orang yang bilang.
Ini orang yang bilang ya, bukan saya.
"Harta yang paling berharga adalah keluarga"

Kalau saya cerita nanti jadi panjang.
Orang tau sedikitnya saja.
Dan seperti yang kamu bilang, tidak penting juga orang tau.


Hhha. Yah kurang lebih sama kayak saya.
Saya juga belum bisa sama-sama dengan keluarga.
Tapi saya bersyukur. Setelah lulus kemarin saya membersamai mereka secara utuh selama Ramadhan dan pekan lebaran.

Saya juga 3 bulan di rumah sebelum mulai mengabdi.

Hhhh... Kita sama

Meski berat di pikiran.

Alhamdulillah masih mikir. 
Tapi sebaiknya kalau bisa, kalau bisa ya...
diusahakan lebih keras lagi.
Maaf kalau salah.

.
.
.
.
Air mata saya sudah jatuh dari tadi.

Astaghfirullah, maaf tidak bermaksud.
Dan akhirnya, kita masih sama.

Apanya yang sama?

Tidak bisa lebaran sama keluarga.

Tidak usah minta maaf. Saya berterimakasih.
Ngomong dengan kamu bikin saya tertampar.
Entah itu dulu sebelum lulus kuliah
Lalu sekarang pas kerja.
Sama-sama tampar saya halus dengan kata-kata.

Itu terasa seperti pujian dengan sedikit sindiran.
Memang begitu.
Jadi, kesimpulannya saya yang salah, atau?

Simpulkan aja sendiri.

Kalau saya rasa, menurut saya mungkin salah.
Dan saya berharap saya salah.

kenapa berharap salah?
Kan saya berterimakasih

Supaya ada satu kebaikan yang saya peroleh.
itu menurut saya

Baiklah. Maaf diskusi kelamaan.
Selamat beraktifitas.

Maaf juga.

Karena apa?

Maaf kalau ada salah omong

Kalau ada salah, biasa saya langsung tegur.
Tapi sejauh ini aman, makanya saya tidak tegur.

(OK)


Batakte, 30 Juni 2023
Pesan text manusia baik yang mengundang airmata

Terimakasih. 
Semoga besok-besok bincangnya lebih berbobot dan bisa menampar saya lagi. Haha.

BACA JUGA: Random Talk Jib #1