Alasan orang meng-uninstall LINE
Apa
alasan kamu uninstall aplikasi LINE?
Adalah
pertanyaan yang sering muncul akhir-akhir ini.
Well,
jawaban orang tentu saja berbeda. Dan jawaban saya adalah, saya tidak membutuhkannya lagi. (Duh berasa habis manis sepah dibuang gini).
Tentu saja saya memiliki alasan dong.
Sebelumnya
saya sempat beralasan bahwa aplikasi LINE memakan banyak space memori di
smartphone saya ketika pertama kali mencopot pemasangan aplikasi LINE, tapi setelah
saya memasang ulang si-LINE tanpa mengunduh stiker-stiker imut dan lucunya –yang
pernah begitu saya idam-idamkan sampai main segala permainan untuk mendapatkan
koin dan bisa membeli mereka, ditambah lagi dengan semakin sepinya ruang
obrolan disana, LINE ternyata tidak lebih besar dari aplikasi Grab yang entah
kenapa bisa makan banyak space (padahal sudah clear cache). Dan Layanan Google
Play menempati aplikasi dengan ukuran terbesar pertama di smartphone saya.
List 6 aplikasi di smartphone saya diurutkan menurut ukuran besar ke kecil |
Kenapa
gak butuh aplikasi LINE lagi?
Sejujurnya
alasan utama saya menggunakan aplikasi LINE adalah untuk kebutuhan perkuliahan.
Karena saya mengenal LINE ketika akhirnya jadi mahasiswi.
Kala
itu LINE adalah aplikasi yang paling enak digunakan untuk mengontak teman-teman
perkuliahan, grup-grup kelas, tugas, organisasi pun selalu di bentuk di LINE.
Alasannya?
LINE
menyediakan banyak fitur yang pas dan begitu dibutuhkan. Disamping kameranya
yang menyediakan filter lucu dan imut, LINE menawarkan Post notes, post album,
fitur polling, lotere, acara, LIVE di grup dan juga fitur Keep yang belum
disediakan oleh medsos lainnya.
Ditambah juga ia menyediakan fitur berita berupa LINE TODAY, LINE Jobs, LINE SHOPPING, buzz, dll yang tidak banyak saya akses tapi tentunya memiliki banyak manfaat bagi yang membutuhkan.
Sekarang?
Setelah
satu persatu dari kami mulai menjemput toganya, obrolan di LINE tidak lebih
dari seputar forward message tentang “dibutuhkan tenaga pengajar untuk ….” yang
biasanya juga sepi respon. Sungguh sepi disbanding jaman perkuliahan, aplikasi
paling ramai notifikasi adalah LINE, apalagi kalo saat ada kuliah pagi, ting
tong tang ribut menanyakan dosen sudah sampe kelas belum selalu jadi rutinitas
yang menghibur di setiap momennya, juga berbagai kebutuhan interaksi ala
mahasiswa terjadi disana. Selain LINE, beberapa grup perkuliahan ada yang
terbentuk di WhatsApp, itupun hampir semua adalah grup yang dibentuk atas
permintaan dosen.
Obrolan
tentang organisasi pun tidak terlalu intens lagi karena sudah masuk pada
barisan anggota pasif, sehingga memantau lewat instagram pun dirasa cukup.
Nah
karena makin sepi dan sekarang hanya jadi tempat saya “kalo sempat ya buka”,
akhirnya saya uninstall lah LINE yang menyimpan banyak kenangan masa kuliah
itu. Tapi alasan ini tidak menutup kemungkinan saya akan kembali menginstall aplikasi LINE
0 Response to "Alasan orang meng-uninstall LINE"
Silahkan tinggalkan komentar di sini. - Please, leave a comment here.