Sudah sesuai Tupoksi belum?

Awal pertama dengar kata tupoksi dari pembicaraan seorang senior di komunitas beasisawa kampus CSSMORAUPI dalam kegiatan musyawarah besar. Saya yang betul-betul buta masalah administrasi data, pengelolaan dan lain-lain yang berkaitan dengan organisasi mengernyitkan kening. Tupoksi? Apa itu? Kenapa bunyinya macam sesuatu seperti fenomena alam sih? Eh itu erupsi ya. 
Hm, bentar. Ambil hp, buka browser, lalu mencari di Google *Tupoksi adalah*. Hasial pencarian muncul. TUPOKSI adalah tugas pokok dan fungsi. "Ooooo...". 

Ditulis dalam wikiapbn, Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) adalah sasaran utama atau pekerjaan yang dibebankan kepada organisasi untuk dicapai dan dilakukan. Sebagian pihak menyebutnya sebagai tugas dan fungsi saja dan menyingkatnya menjadi tusi. 
Baiklah. Berarti kalau di organisasi CSSMORAUPI, saya yang saat itu masih anggota magang di departmen PSDM, harus tau tugas saya sebagai anak magang apa, fungsi saya magang ini apa, dan apa yang harus saya capai dalam pemagangan ini.

TUPOKSI DALAM DUNIA KERJA

Memasuki tingkatan sosial usia bekerja, saya semakin sering mendengar orang bicara tentang tupoksi.
Dalam rapat, dalam musyawarah, dalam koordinasi, dalam evaluasi. Tupoksi selalu disinggung-singgung untuk mengingatkan agar kami dapat sama-sama bergerak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
"Kan sudah ada tupoksi nya masing-masing. Dilihat lagi ya..." 
Begitu kata seorang atasan ketika kami mengatakan apa saja yang seharusnya masuk dalam ranah tugas dan urusan kami. Padahal dari awal kami masuk, tidak pernah kami dibimbing, atau dibekali dengan berkas tentang hal-hal yang perlu kami ketahui. 
Ya. Saya ingat di awal masa kerja saya yang saya hitung sebagai masa pengabdian, saya tidak terlau paham apa tupoksi saya. Sebuah kesalahan besar memang. Tetapi ya begitu. Memang administraiknya kurang tertata rapi. Surat lamaran ataupun berkas data diri saja tidak diminta. Alhamdulillaah-nya saya bukannya orang yang suka bersantai-santai. Saya melakukan hal yang menurut saya perlu dan harus saya lakukan sebagai seorang guru juga sebagai seorang pengasuh asrama, atau bahkan melakukan hal yang kadang sebenarnya bukan tugas saya. Niatnya ya membantu orang lain. Karena mau bagaimanapun, saat itu saya merasa punya waktu luang sebagai anak baru di tempat kerja saya.
Memasuki tahun kedua, saya diamanahi tugas lain lagi. Kali ini saya sebagai tukang catat keluar-masuk dan bikin laporan keuangan. Bulan-bulan pertama tugas itu diamanahkan pada saya, belum banyak yang saya lakukan.
Saya berusaha mengulik lagi semua tupoksi saya. Apa tupoksi sebagai pengasuh di asrama, apa tupoksi sebagai kasir, apa tupoksi sebagai guru, apa tupoksi saya ketika diamanahi tugas dalam kepanitiaan. Sambil mengulik, saya berusaha semampu saya untuk menunaikan semua tupoksi tersebut. 
Tapi tetap saja, kadang saya harus mengerjakan hal lain di luar tupoksi saya, yang mana sebenarnya orang yang memiliki amanah tidaklah terlalu sibuk. Hanya saja, yang namanya manusia, kadang futur datang melanda. Salahnya, kadang futur itu kita biarkan berlarut.

Saya pernah ngedumel karna harus mengerjakan suatu tugas yang sebenarnya bukan tugas saya, lalu ketua panitia berkata,
"Kita semua sudah besar, bisa berpikir, sebetulnya tidak perlu lagi kita terus-menerus diingatkan tentang apa yang harus dilakukan. Sadarlah akan tupoksi dari amanah yang dijabat masing-masing diri," Begitu yang pernah dikatakannya pada saya.
Lah, bukannya dengan dia sebagai ketua panitia, lalu anggotanya tidak menjalankan tugas dan dia membiarkan itu agar pribadi masing-masing sadar juga menjadikan dia tidak menjalankan tupoksinya? Saya heran
Tapi karena perkataannya itu, saya jadi merasa sedikit lega, bahwa saya telah melakukan tupoksi saya, bahkan membantu orang lain dalam tupoksinya. *Bukan sombong, hanya lega*

Ah, biacara tupoksi ini seperti tidak ada habisnya kalau hanya terus dibicarakan. Memang betul sudah kata ketua panitia tadi. Dengan adanya panduan tupoksi, masing-masing pribadi juga sebenarnya harus sadar atas tupoksi ketika menjabat suatu amanah.

Semoga kita semua selalu dimudahkan urusannya dan diberikan keteguhan untuk selalu berbuat baik. Aaamiin 

Batakte, 15 November 2021